Trenggalek – Progres cemerlang dari Baznas Trenggalek yang selama ini dalam melakukan pengelolaan zakat di Trenggalek menarik perhatian Kabupaten Lamandau Kalimantan Tengah untuk dipelajari. Kunjungan kerja yang dilakukan oleh rombongan dari Baznas Lamandau yang dipimpin oleh H.Nur Afif dan Asisten I Kabupaten Lamandau, Hj. Atie Dieni, S.Sos., MAP, untuk datang di Trenggalek langsung mendapatkan sambutan hangat dari Ketua Baznas Trenggalek H.Mahsun Ismail dan Wakil Bupati Trenggalek H.Moch Nur Arifin dengan menyambutnya di Rumah Dinas Wakil Bupati Trenggalek, Kamis (22/11).
“Hari ini adalah kunjungan studi dari Baznas Lamandau untuk sharing dengan Baznas yang ada di Kabupaten Trenggalek. Kami tadi baru saja berdiskusi tentang pengalaman yang ada di Trenggalek dengan pengalaman yang ada di Lamandau untuk kemudian di padukan bagaimana fungsinya bisa bermanfaat di masyarakat,” terang Ketua Baznas Trenggalek H.Mahsun Ismail.
“Kami dari Baznas Lamandau bersilaturahmi ke Trenggalek untuk belajar bagaimana teknis-teknis yang ada di Baznas Trenggalek sehingga bisa kami bawa ke Lamandau untuk kami terapkan,” jelas Ketua Baznas H.Nur Afif.
Sementara itu Asda I Lamandau Hj. Atie Dieni, S.Sos., MAP mengatakan kunjungannya ke Trenggalek didasari bukan hanya dari permasalahan kemiskinan di Kabupaten Lamandau, namun juga permasalahan di sektor pendidikan dan kesehatan. Ia mengungkapkan akan mengadopsi pengelolaan zakat yang ada di Trenggalek untuk mengatasi permasalahan tersebut.
“Kami dari Pemerintah Kabupaten Lamandau memang mengagendakan kunjungan ke Baznas Trenggalek karena memang dari beberapa Baznas yang ada di Indonesia ini, Baznas Trenggalek yang kami anggap paling maju dan memang sudah berkembang yang sudah bisa menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Mudah-mudahan apa yang kami dapat hari ini bisa kami terapkan di Kabupaten Lamandau,” terang Asda I Lamandau.
Sementara itu Wakil Bupati Trenggalek H.Moch Nur Arifin yang ikut menyambut tamu dari Lamandau mengisahkan perjalanan Baznas Trenggalek hingga saat ini telah melalui berbagai tantangan besar. Diceritakan awal ia menjabat zakat yang terhimpun di Baznas Trenggalek hanya terkumpul 8 juta, akan tetapi lewat UPZ yang ada di setiap dinas kini dana zakat yang terkumpul dari ASN mencapai 300 juta. Peran ASN dalam menasarufkan gajinya untuk zakat inilah yang diharapkan oleh Nur Arifin bisa menjadikan teladan bagi masyarakat untuk ikut melakukan pembayaran zakat.
Selain itu Wabup Nur Arifin juga menjelaskan pemanfaatan dana Baznas yang terkumpul dilakukan secara profesional dan disinergikan dengan program Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan (GERTAK). Penyaluran dana dari Baznas ke GERTAK diselaraskan dengan data kemiskinan yang ada di Trenggalek melalui Posko GERTAK. Disamping itu untuk menjaga akuntabilitas pengelolaan keuangan keluar masuk pada Baznas, rutin dilakukan audit oleh auditor independen sehingga dana yang ada benar-benar bisa dipertanggungjawabkan pengelolaannya.